Penulis: Von Javawan
Belakangan ini di beranda Facebook saya sudah jarang yg posting seputar Law of Attraction (LoA) atau seputar tema vibrasi pikiran. Entah karena jenuh, karena eksperimen sering tidak terealisasi, atau karena keragu2an, atau karena ketiganya.
Baiklah, kita abaikan dulu tentang hal itu. Mari kita tinjau kembali tentang LoA. Bagi saya sendiri LoA yg paling terkenal adalah yg disampaikan oleh Rhonda Byrne. Penyampaiannya sangat sederhana, bahkan sebenarnya tanpa pendekatan hukum2 Fisika Quantum (setidaknya itu yg saya baca di the Secret). Hanya formula 'like attract like'.
Formula sederhana ini kemudian seperti menjadi super ribed ketika dihubungkan dengan hukum2 Fisika Quantum, neuroscience, dll. Persoalan menjadi semakin mencuat ketika kaum skeptik mempertanyakan tentang eksperimen2 yg dilakukan oleh Fisikawan2 Quantum yg "mengada2" karena yg dijadikan objek penelitian adalah "materi" (baca: benda yg terlihat), bukan "pikiran" itu sendiri. Jadi materi ini, pada tingkat yg terkecil, karena dianggap memiliki banyak karakteristik yg sama dengan pikiran, output hasil penelitiannya (hipotesa2) dianggap dapat mewakili pikiran.
Kaum skeptis ini juga mempertanyakan penggunaan hukum2 fisika Quantum yg sebenarnya amat sangat rumit dengan rumus2 yg bikin otak kelojotan tapi digampang2in oleh para penyebar ajaran LoA. Kalau kita ubek2 mbah Google, ilmu yg digampang2in atau diambil yg mudah2nya saja, ilmu macam ini disebut pop-science (ilmiah populer). Terus terang, ketika saya membaca rumus2, hipotesis dan eksperimen yg dilakoni fisikawan Quantum versi rumitnya, pemahaman saya memang gak nyampe. Bener2 butek :v Bayangkan, 1 eksperimen saja dgn teknik yg sama, hasilnya ada 20 an hipotesis dari beberapa peneliti berbeda. Dan rumusnya? Jangan tanya ane gan.. :3
OK, saya gak mau bahas panjang kali lebar tentang hal ini. Yang saya soroti adalah, bahwa ajaran LoA versi Tante Rhonda ini sebenarnya sangat simpel. Dan jika tidak mau ribut2 soal fisika kuantum dsb. ya baca aja versi Rhonda ini apa adanya. Dan bereksperimenlah.
Tetapi yg jadi soal, ketika eksperimen perwujudan impian kita gagal dan tidak terwujud, kita akan meneliti letak kesalahannya. Dan pada akhirnya ya ngubek2, entah pake pendekatan fisika Quantum, neurosains, spiritual, hipnosis, psikologi, dan seterusnya. (seperti saya.... :v LoL) . Ya gak apa2. Tidak salah.
Jangan terlalu membesar2kan kehebatan para skeptis dalam menemukan kelemahan eksperimen. Galileo Galilei pun dalam bereksperimen selalu menggunakan pendekatan pengamatan dan spekulasi dengan kesimpulan2 versinya sendiri. Dan "kebetulan" pada akhirnya kesimpulan versinyalah yg benar (dengan catatan jika temuan2 yg diperlihatkan oleh satelit itu bukan konspirasi Pelit Gombal :v )
Dan hal terakhir yg saya sampaikan adalah... dalam eksperimen2 yg pernah saya lakukan, LoA bukanlah 100% formula omong kosong sebagaimana yg diyakini oleh beberapa kaum spiritualis dan skeptis. Ya emang sih, ini adalah tentang pengetahuan/pengalaman. Sama halnya mereka yg tidak percaya keberadaan alien, atau makhluk2 cerdas selain manusia. Orang yg sudah bertemu alien, tidak akan berkata "saya percaya adanya alien", lha wong dah ketemu, sudah bukan levelnya percaya lagi, tapi sudah mengalami apa adanya. Tapi bisa jadi juga percampuran pengalaman dan keyakinan, kalau yg ditemui itu hanya makhluk dengan identitas tertentu, lalu terciptalah keyakinan bhw itu alien berdasarkan informasi yg telah tertanam sblmnya. (btw pikiran bwh sadar bs kita tipu dengan memanfaatkan imajinasa/rekayasa pikiran "seolah bertemu langsung" ini).
Ada beberapa eksperimen saya dengan hasil mengerikan, menakjubkan, mengesankan, sedangkan hasil2 yg kecil2 gak saya perhitungkan ((( LoL )))
Dan yg perlu saya sampaikan, hasil dari kekuatan pikiran ini tidak yg positif2nya saja. Rhonda Byrne memang fokus di hal2 yg positif dan menariknya mesti pake hati yg positif (narik uang=positif?? Subjektif sebenarnya). Pada kenyataannya, saya pernah menggunakan kekuatan pikiran utk menghancurkan suatu wilayah, dengan perasaan marah. Kebetulan? Delusi? Wah, sayang sekali saya gak bisa cerita secara detailnya, dan beberapa fenomena "kebetulan" lain di luar kewajaran gara2 privacy :'( ...
Nah, okelah kalau benar kekuatan pikiran bisa mewujudkan sesuatu, kenapa kita tidak sering2 pakai saja? Wah, capek saya menjelaskan, karena ini sudah banyak dibahas para pakar mind power, di antaranya karena sinkronitas, dan juga ada hukum2 lain yg saling berkaitan satu sama lain.
Dan, jika teman2 semua melihat profil saya, sebelum saya berkenalan dengan spiritual kesadaran, saya sengaja menciptakan makhluk2 imajiner, dan beberapa kali berkomunikasi dengan "mereka" (makhluk2 imajiner, terutama Eckhart Tolle dan J. krishnamurti imajiner :v ) utk meminta bimbingan mereka (teman2 muslim pasti bakal mencak2 musyrik dan spiritualis mungkin menganggap saya mengalami delusi :v ). Tapi yakin sumpah lho, jalan spiritual yg saya temukan dan tempuh sekarang ini seperti datang, mengalir dan terbuka begitu saja setelah beberapa sesi berkomunikasi itu. Maksud saya, teman2 imajiner ini nampak berperan dalam eksperimen LoA yg saya terapkan. Delusi?
Perlu dipahami, apapun yg telah kita alami, mau tdk mau selalu akan mengalami persepsi "kotor" karena terjadinya pergerakan pikiran dan pelekatan perasaan tertentu, yg kemudian dapat menciptakan apa yg dinamakan delusi. Keelingan adalah penetralisir atau penawar kekotoran. Maka, kalau sedang bergulat dengan teori dan eksperimen, delusi akan muncul dengan kualitas tertentu (maaf saya tidak membicarakan versi orang yg "tercerahkan" karena saya tak tau menau tentang kondisi batin mereka kalau sedang berteori).
West Java, Monday, 7 November 2016 22:40
Wah bikin blog juga...
BalasHapusMantap.
Iya mas. Isinya kumpulan posting dr admin dan member grup aktivasi teman imajiner. Tp kebanyakan posting tahun 2015 ke bawah yg diposting ulang ke blog ini, jd jalan pemikiran yg sekarang mungkin tdk lg sama seperti dulu :)
BalasHapusMas aktivasi bayar ga ?
BalasHapushebat gan
BalasHapusyou can look here hair extensions,wigs online,wigs,hair extensions,human hair wigs,Lace Wigs,hair extensions,hair pieces for women,wigs go
BalasHapus