Pages

Selasa, 18 Oktober 2016

The Power of Sok Tahu

Oleh: Von Javawan

Part 1

Dalam belajar sesuatu, terutama ketika tdk ada guru yg mengajarkan, maka saya anjurkan untuk menjadi "sok tahu". Inilah dasar bagi pengembangan ilmu yg dipelajari secara otodidak. Di dalam kesoktahuan itu, akan banyak muncul jawaban2 yg berasal dr intelijensi kita yg mengucur dari berbagai sumber. Ada baiknya pertanyaan2 yg muncul di benak, catat dlm buku, mgkn akan ada jawaban2 spekulatif. Tdk masalah. Trial n error. Sok tahu nampak menjijikkan, namun jika sdh tahu kunci2 keunggulannya, akan menjadi power yg menakutkan bagi guru2 yg berpengalaman sekalipun. .

2016-05-15T06:44:38.001+07:00post-17.comment-1Fian2016-08-02T11:31:48.001+07:00Ohoho...I know that man :D post-18temanimajiner



Part 2

Oleh: Von Javawan

Pernahkah Anda alami, ketika sedang belajar sesuatu, lalu Anda dengan perasaan gembira dan bersemangat mengutak-atiknya, mengkait2kannya dgn berbagai hal, bahkan menambah2inya dgn "teori" kita sendiri (cocoklogi), tiba2 ada yg ngatain "Sok tau lo". Atau, "kebanyakan teori lu, prakteknya kagak!" dan hal ini membuat Anda marah dan tentu menanggapinya dengan emosi. . Ya, saya yakin, banyak di antara kita semua mengalami hal itu. Namun, tahukah Anda, dengan mengembangkan teknik "Sok Tahu" ini, dpt menghasilkan pemikiran2 yg kreatif dan brilian. Bayangkan, di era yg segalanya perlu duit, tentu menuntut kita utk mengembangkan skill yg tdk bs mengandalkan "nunggu duit dulu yg banyak" buat belajar dari ahli/masternya. Mau tdk mau, tentu kreativitaslah yg perlu kita andalkan untuk memperoleh skill tanpa keluar banyak uang. . Lalu, bagaimana bisa sok tahu menjadi alat pengembangan kreativitas? Nah, ini dia. . Pertama2, yg perlu kita sadari adalah bahwa pikiran ini hanya alat, yg bisa kita utak-atik, yg bisa kita manipulasi label2 yg telah melekat padanya. Nah, "sok tahu" adalah label yg telah diamini bersama oleh kita sebagai st hal yg negatif utk menunjukkan sesuatu yg mungkin tdk kita alami/praktekkan langsung, tp seolah2 kita tlh jago dengan didukung olh berbagai teori yg kita comot dari mbah google. Jika Anda hanya menggunakannya sampai sebatas itu, ya memang sih kurang bermanfaat. Tapi jika Anda bisa ngulik sisi manfaatnya secara kreatif, maka Anda akan mendapatkan nilai yg signifikan. Nah, langkah awalnya, ubah labelnya, dari negatif ke positif. Yang kedua, tambahkan motifnya, "untuk berkreativitas." . FYI, the power of sok tahu ini sebenarnya buanyuak sekali digunakan oleh orang2 yg "pinter nyari duit". Contoh, para penulis buku pemberdayaan diri (maaf bukan bermaksud menyinggung). Tapi saya sendiri lebih memanfaatkannya untuk mengembangkan diri sendiri, meskipun tdk jarang saya mempostingnya entah di status maupun di komen2 diskusi. . Btw, ternyata The Power of Sok Tahu ini telah banyak membuka mata saya, bahwa buanyuak sekali teori abal2 yg bersliweran yg digunakan olh para pakar pemberdayaan diri. Aneh bukan? Hal lain yg saya dapatkan, The Power of Sok Tahu juga membuat saya semakin paham, bahwa betapa liciknya pikiran bermain ilusi, sehingga saya terjebak dlm pembenaran teori2 yg sebenarnya hanya katanya, namun membuat saya seolah2 ikut ambil bagian dlm penelitian tsb.. yg jika saya bertelanjang diri menjadi hanya pengamat, ternyata faktanya tdk seperti itu :) . Pada akhirnya, saya hanya menganjurkan: Jika sok tahu tidak menghasilkan uang, tinggalkan saja. Kalau tidak, bakal menuh2in ruang memori otak saja.. Atau, jika mau dimanfaatkan utk hal lain, sok tahu dpt mempertajam analisa kita, asalkan kita tidak larut dlm pembenaran isinya. Jangan lupa utk jeda, amati ke dalam diri. . #edisi_ngelantur

. 23 November 2015 pukul 13:34B.

2016-08-12T05:47:50.001+07:00post-11temanimajiner
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar